APA ITU KAMERA RANGE FINDER?
Disebut Range Finder karena kamera ini menggunakan dua buah alat untuk menyatukan gambar yang kita lihat. Pada DSLR, kita mengenal prinsip through the lens, yaitu dimana kita melihat dan memfokus gambar melalui lensa kamera kita Sedangkan pada Range Finder kita tidak melihat gambar langsung dari lensa, melainkan dari sebuah viewfinder optik yang ada di sisi lain kamera. Kita juga tidak menjumpai adanya cermin yang bergerak karena fokus dilakukan dengan menyatukan dua buah gambar (satu dari viewfinder, satu dari lensa).
Dibawah ini saya akakn menjelaskan beberapa kelebihan dan kelemahan kamera Range Finder.
Kelebihan :
Read More
Prinsip kamera Range Finder |
Salah satu kamera Range Finder |
Kelebihan :
- Tidak ada mirror, tidak ada goyangan & hening : efeknya mirip dengan menggunakan feature “mirror lock-up” di DSLR. Karena tidak adanya mirror maka rangefinder tidak mengalami getaran yang dialami SLR saat shutter ditekan. Kalau bunyi shutter di SLR cenderung berisik karena ada mirror yang bergerak maka di rangefinder hampir tidak ada bunyi saat shutter ditekan. Keuntungannya? Landscaper pasti paham, tidak ada goyangan saat mirror bergerak = foto yang lebih tajam. Sedangkan shutter yang lebih hening artinya lebih nyaman memotret wildlife / landscape yang butuh ketenangan.
- Manual focusing yang lebih cepat dan akurat daripada DSLR (dalam posisi sama-sama manual).
- Suara shutter saat ditekan lebih tenang daripada DSLR
- Kualitas gambar yang lebih baik daripada DSLR!!
- Tidak ada mirror = kualitas gambar yang lebih baik : dengan tidak adanya mirror maka bagian belakang lensa bisa di desain sedekat mungkin ke sensor. Hasilnya? transfer cahaya yang lebih optimal dan kualitas foto yang lebih maksimal. Bonusnya adalah : body & lensa dengan ukuran yang lebih kecil & ringandibandingkan yang setara di SLR, selain karena tidak perlu mirror maka rangefinder tidak memerlukan prisma (yang biasanya merupakan komponen yang cukup berat di kamera). Coba cek saja berat body & lensa antara keduanya.
- Viewfinder yang terang : SLR menggunakan cahaya yang masuk melalui lensa sebagai sumber cahaya di viewfinder. Itu sebabnya memotret dengan lensa bukaan maksimum f2.8 lebih nyaman dibandingkan lensa yang bukaan maksimumnya hanya f5.6 misalnya. Karena cahaya yang masuk melalui lensa lebih banyak di f2.8, hasilnya? Gambar di viewfinder lebih jelas dan terang. Tapi rangefinder tidakmenggantungkan diri pada lensa, dia memiliki jalur cahaya viewfinder nya sendiri. Oleh sebab itu apapun lensa nya maka viewfinder nya selalu terang dan jelas.
- Wide angle love rangefinder : Karena desainnya maka rangefinder adalah kamera yang sangat sesuai untuk lensa wide. Hampir semua lensa wide rangefinder menghasilkan foto yang luar biasa tajam, walau dengan optik yang cenderung sangat kecil. Bandingkan ukuran filter lensa Canon 16-35mm f2.8 L II yang mencapai 82mm, dengan lensa Carl Zeiss Distagon 18mm f4 yang hanya 58mm dan CZ Biogon 21mm f2.8 yang hanya 46mm.
- Tidak ada blackout : pada SLR sesaat setelah shutter ditekan maka viewfinder akan gelap, hal ini dikarenakan mirror diangkat ke atas. Sama halnya apabila kita menggunakan teknik mirror lock up. Ada masalah dengan itu? Ya … kita bisa kehilangan momen sesaat itu. Di rangefinder karena tidak menggunakan mirror maka tidak pernah ada blackout. Kita bisa terus memantau melalui viewfinder sepanjang waktu.
- Tidak ada shutter lag : Tiap SLR memiliki shutter lag, waktu jeda antara kita tekan shutter dan sensor mengambil gambar. Memang shutter lag ini tidaklah lama, hanya 110 miliseconds buat Canon 1100D dan 73 miliseconds pada Canon 5dMarkII. Tetapi rangefinder tidak memiliki shutter lag, begitu shutter ditekan pada saat itu juga sensor mengambil gambar.
- Tidak ada AutoFocus, jadi walau gelap seperti apapun mata kita bisa melakukan focusing : gambar di viewfinder rangefinder bertumpuk sempurna saat focus tercapai. Hal ini membuat manual focusing menjadi “mudah”. Dan karena mata kita adalah sistem autofocus paling canggih dalam kondisi low light maka rangefinder juga menjadi luar biasa pada saat harus focusing di low light.
Kelemahan :
- No AF : bagi saya kadang memotret dengann auto-focus menyenangkan dibandingkan manual focus. Tentu ini sangat relatif dan berbeda persepsi tiap orang. Tapi bagi saya pribadi kehilangan AF adalah kehilangan yang cukup besar
- Tidak ada DOF preview : karena gambar di viewfinder tidak melalui lensa maka kita tidak bisa “mensimulasikan” depth of field seperti halnya di SLR. Jadi tidak akan kita temui background blur di viewfinder sebuah rangefinder. Jepret barulah background blur nya keliatan.
- Pilihan lensa yang terbatas : Tidak ada pilihan lensa seperti Tilt-and-Shift, Makro atau Fish-Eye, atau bahkan super tele lens. Hanya ada lensa wide, normal dan standard tele. Kalau mau eksplorasi dengan hal-hal unik maka SLR adalah pilihan yang lebih tepat.
- Blockage : karena posisi viewfindernya seringkali di rangefinder sebagian kecil viewfinder ketutupan hood dari lensa yang dipasang. Menghalangi pandangan kita sebagian.
- Harganya muaaahaall........